Jumat, 18 Desember 2009

Bercermin di penghujung Tahun


Tidak terasa kita sudah berada di tahun 1431 H, dan di penghujung tahun 2009 yang akan berakhir. Kayaknya baru kemarin anak-anak kita masih duduk di Play group/ KB eh kini sudah masuk di Taman Kanak-kanak. Rambut kitapun sudah mulai beruban, tubuh kitapun sudah mulai kepayahan.
Dan kita tidak tahu sudah berapa banyak bekal amal kebaikan yang sudah kita tanamkan pada mereka. Kita juga nggak tahu berapa banyak amal kebajikan dan keburukan diri kita. Harapannya ketika ajal menjemput, amal kita sudah dapat menutupi kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan. Bahken cita-cita kitapun mati dalam husnul khotimah atau syahid di jalan Allah SWT. Karena faktanya hingga detik ini kita masih bergelimpangan dengan kemaksiatan dan berlumur dosa, Naudzubillahi min dzaalik. Padahal Allah SWT berfirman: “ Demi masa. Sesunguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dan nasehat-menasehati supaya menaati kebenaran ,dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.” (TQs. Al Ashr 1-3).


Padahal, waktu 24 jam yang kita punya, bisa jadi,kita isi dengan kegiatan yang tanpa makna. Sekedar bercengkerama dengan anggota keluargapun terkadang terabaikan. Ya.. ampun.. lalu kapan kita akan ngumpulin amal solehnya? Karena beramal baikpun kita tidak tahu, apakah amal itu diridhoi oleh Allah Swt, ataukah tidak?
Oleh karenanya, mulai saat ini mari kita bertekad untuk bertobat agar tidak mengulang segala keburukan yang telah ada. Allah Swt berfirman: Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.(TQs. Ali Imran 133).Ya, surga yang luasnya seluas langit dan bumi, siapa yang tidak mengingkannya? Bahkan Allah Swt mengabarkan pada kita tentang kenikmatannya, sebagaimana dalam Qs. Al Insaan 13-22.
Maka, saatnya kita beramal dan bertekad untuk sesegera mungkin melakukan amal soleh. Sebelum kita sakit, sebelum kita tua, sebelum kita sibuk, sebelum kita miskin dan sebelum kita mati. Untuk membina anak-anak kita dengan aqidah yang kokoh, hingga kuat iman dan kepribadian Islamnya. Hingga mereka menjadi investasi dunia akhirat bagi kita. Mari, kita sambut kehidupan yang lebih baik di bawah Ridho Illahi.

Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar